-->

Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation untuk Pengenalan Wajah Metode Ekstraksi Fitur Berbasis Histogram




Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation untuk
Pengenalan Wajah Metode Ekstraksi Fitur
Berbasis Histogram
Oleh: Sigit Kusmaryanto

APLIKASI pengenalan wajah secara umum meliputi pengenalan wajah statis atau terkontrol sampai sistem identifikasi wajah dinamis yang tak terkontrol di dalam suatu latar belakang yang berbaur. Pendekatan yang paling umum untuk pengenalan wajah didasarkan pada bentuk dan penempatan atribut wajah, seperti mata, alis mata, hidung, bibir dan dagu serta hubungan antara atribut tersebut atau analisis wajah secara keseluruhan yang menghadirkan wajah sebagai suatu kombinasi dari sejumlah wajah kanonik.
Sistem pengenalan wajah digunakan untuk membandingkan satu citra wajah masukan dengan suatu database wajah dan menghasilkan wajah yang paling cocok dengan citra tersebut jika ada. Sedangkan autentikasi wajah (face authentication) digunakan untuk menguji keaslian/kesamaan suatu wajah dengan data wajah yang telah diinput sebelumnya. Bidang penelitian yang juga berkaitan dengan pemrosesan wajah adalah lokalisir wajah (face localization) yaitu pendeteksian wajah dengan asumsi hanya ada satu wajah di dalam citra
1.      Sistem pengenalan citra wajah dibagi menjadi dua jenis, yaitu sistem feature-based dan sistem imagebased. Pada sistem feature-based digunakan ciri yang diekstraksi dari komponen citra wajah seperti mata, hidung, mulut, dan lain-lain yang kemudian dimodelkan secara geometris hubungan antara ciri-ciri tersebut. Sedangkan pada sistem image-based menggunakan informasi mentah dari piksel citra yang kemudian direpresentasikan dalam metode tertentu, misalnya seperti Principal Component Analysis (PCA) atau transformasi wavelet yang digunakan untuk klasifikasi indentitas citra.
2.      Metode atau teknik pengenalanwajah yang umum telah dilakukan sebelumnya, antara lain dengan menggunakan algoritma Eigenface
3.      dengan distribusi Gaussian dan Clustering
4.      dengan Support Vector Machine
5.      dengan metode Statistic dan Wavelet
6.      Beberapa masalah yang mungkin terjadi yakni perubahan skala, perubahan posisi,  perubahan cahaya, perubahan detil dan ekspresiwajah.



JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION
Jaringan Saraf Tiruan (JST) adalah representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia. Istilah buatan digunakan karena jaringan saraf ini diimplementasikan dengan menggunakan program komputer yang mampu menyelesaikan sejumlah proses perhitungan selama proses pembelajaran. JST merupakan suatu model komputasi yang menirukan cara kerja sisitem otak manusia. Seperti halnya jaringan saraf biologis, JST juga memiliki kemampuan untuk belajar dan beradaptasi terhadap masukan-masukan. JST menyerupai otak manusia dalam dua hal, yaitu
1.      Pengetahuan diperoleh jaringan melalui proses belajar;
2.      Kekuatan hubungan antar sel syaraf (neuron) yang dikenal sebagai bobot-bobot sinaptik digunakan untuk menyimpan pengetahuan.
Algoritma Pelatihan JST Backpropagation
a.       Inisialisasi bobot (ambil bobot awal dengan nilai random yang cukup kecil)
b.      Kerjakan langkah-langkah berikut selama kondisi berhenti bernilai false :
EKSTRAKSI FITUR BERBASIS HISTOGRAM
Metode yang sederhana untuk mendapatkan tekstur citra adalah dengan mendasarkan pada histogram. Fiturfitur tekstur citra dapat dikenal secara statistis melalui histogram. Histogram dari tiga buah citra yang mengandung tekstur yang berbeda
Implementasi JST Backpropagation untuk pengenalan wajah
a.       Tahap preprosesing citra wajah
tahap ini dimaksudkan untuk mendapatkan aras keabuan dari citra wajah. Pada tahap ini digunakan pendekatan berbasis gambar dengan menghapus data yang berlebihan dari gambar wajah melalui kompresi gambar dengan menggunakan Microsoft Office Picture Manager. Untuk selanjutnya dilakukan perubahan aras keabuan pada citra dengan fungsi default MATLAB 7.0: rgb2gray(citra_wajah.png)
b.      Tahap ekstrasi citra wajah
Ekstraksi citra wajah pada penelitian ini menggunakan ekstraksi fitur tekstur yang berbasis histogram. Ekstraksi fitur tekstur akan menentukan ciri citra wajah berdasarkan 6 parameter yaitu:
1.       Rerata intensitas,
2.       rerata kontras,

3.       skewness ,
4.        energi,
5.        entropi,
6.        smoothness.
7.       Prose
Tahap pengenalan dengan JST Backpropagation
Dua fase dilakukan pada tahap pengenalan wajah dengan JST Backpropagation yaitu pelatihan dan pengujian. Pelatihan menggunakan sebagian data hasil ekstraksi fitur tekstur
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan dikaitkan dengan permasalahan dan tujuan dilakukannya penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan:
1.      Pola citra wajah dengan preprosesing menggunakan metode ekstraksi fitur berbasis histogram dapat dikenali dengan JST menggunakan jaringan Backpropagation.
2.      Pada pengujian JST kondisi terbaik dihasilkan jumlah unit pada lapisan tersembunyi 6, jumlah unit input 225, jumlah unit output 10, maksimum epoh 2500, target error 0.001 dan learning rate=0.9 dengan rerata dikenali sebesar 95%

Untuk Filenya bisa download >>Di Sini<<